Gorontalo, 4 Oktober 2025 — Himpunan Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sukses menyelenggarakan Webinar Kesehatan Nasional 2025 dengan tema “Kesehatan Gen Z di Era Disrupsi: Menjawab Tantangan Digital Addiction dan Eco-Anxiety”. Kegiatan ini berlangsung secara daring dan berhasil menarik perhatian ratusan peserta dari berbagai latar belakang, baik mahasiswa, tenaga kesehatan, hingga masyarakat umum dari seluruh Indonesia.

Webinar ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian terhadap isu kesehatan generasi muda, khususnya Gen Z, yang saat ini tengah menghadapi tantangan serius akibat kemajuan teknologi dan perubahan lingkungan yang masif. Dua isu utama yang diangkat dalam webinar ini adalah digital addiction (kecanduan digital) dan eco-anxiety (kecemasan terhadap perubahan iklim dan krisis lingkungan), dua fenomena yang semakin relevan di kalangan anak muda.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik UNG, Prof. Dr. Abdul Hafidz Olii, S.Pi, M.Si, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa dalam mengangkat isu aktual yang berdampak besar terhadap masa depan generasi muda.

“Gen Z merupakan aset bangsa yang sangat strategis. Kesehatan fisik dan mental mereka harus menjadi prioritas utama, terlebih di tengah gempuran teknologi dan ancaman krisis lingkungan,” ujar Prof. Hafidz.

Turut hadir dalam kegiatan ini Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Dr. Hartono Hadjarati, S.Pd, M.Pd, AIFO-P, serta Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat, Tri Septian Maksum, S.KM, M.Kes, yang mendukung penuh pelaksanaan webinar sebagai bagian dari penguatan literasi kesehatan mahasiswa dan masyarakat.

Webinar menghadirkan empat narasumber berkompeten dari berbagai bidang, yaitu: 

• Muhammad Syibli, M.Psi, psikolog dari platform kesehatan mental Satu Persen, yang mengupas tuntas fenomena digital addiction di kalangan Gen Z. Ia menjelaskan bahwa penggunaan teknologi secara berlebihan berdampak langsung pada konsentrasi, kualitas tidur, hingga relasi sosial anak muda. Ia juga memberikan strategi praktis untuk menjaga keseimbangan digital.
• Dr. dr. Anang S. Otoluwa, MPPM, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, yang membawakan materi tentang peran pemerintah dalam merespons tantangan kesehatan generasi muda. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama antara dunia pendidikan, layanan kesehatan, dan komunitas lokal.
• Dr. dr. Cecy Rahma Karim, Sp.GK, Ketua Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Wilayah Sulawesi Utara–Gorontalo, yang memaparkan hubungan erat antara pola makan, gaya hidup, dan kesehatan mental. Ia juga menyoroti pentingnya nutrisi seimbang untuk mencegah kelelahan mental dan stres kronis yang kerap dialami Gen Z.
• Abdul Rahman Imran, S.KM, M.K.M, M.GPH, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, yang membahas isu eco-anxiety sebagai bentuk baru gangguan psikologis yang dipicu oleh krisis lingkungan. Ia menjelaskan bagaimana kekhawatiran terhadap masa depan bumi bisa memengaruhi kesehatan mental anak muda dan bagaimana masyarakat bisa dilibatkan dalam upaya mitigasi secara psikososial.

Antusiasme peserta terlihat dari diskusi interaktif yang berlangsung selama sesi tanya jawab. Peserta juga diberikan e-sertifikat dan materi sebagai bentuk partisipasi aktif dalam kegiatan ilmiah ini.

Melalui webinar ini, Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UNG berharap dapat membuka ruang dialog yang lebih luas tentang pentingnya menjaga kesehatan holistik generasi muda—tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental dan lingkungan.

“Kami berharap webinar ini menjadi langkah awal bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungannya, serta mampu beradaptasi secara positif di era disrupsi,” ungkap salah satu panitia pelaksana.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah daerah sangat penting dalam menjawab tantangan kesehatan masyarakat di era modern, khususnya bagi generasi masa depan bangsa.